Dahaga atau lapar?memanggang nafas dengan asapmenggenggam kenikmatan sesaatHayat merapat pada tapal batas persinggahanJantungku semakin luka,merintih kepanasan...Dalam debar yang karam,dada mengerang sesak...Puntung ditangan ku buang dalam selokan...Jadi sampah....pengemas resah...Sia-sia....Sebentar lagi malam akan tiba...Jejak langkah waktu masih tertinggal didepan rumah....Aku semakin dekat ke pintu ajal...
ihin,Tuakoda-Utan-pebruari 2011(puisi buat perokok yang menebar asap beracun di beranda bumi)
0 komentar:
Posting Komentar
Harap Tinggalkan pesan anda,,,